Senin, Januari 18, 2021
  • Kirim Artikel
  • Privacy Policy & TOS
  • Redaksi
  • Kontak
Portal Berita Pendidikan Indonesia
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
schmu news
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
schmu news
No Result
View All Result
Home Berita

Penanganan Covid-19 Butuh Kesabaran, Banyak yang ‘ngeyel’

by redaksi
12 September 2020
in Berita
Reading Time: 2min read
0
0
penanganan covid-19 butuh kesabaran

penanganan covid-19 butuh kesabaran img via detik.com

Share on FacebookShare on Twitter

schmu.id, Yogyakarta: Teladan Penanganan Covid-19 dan Upaya Mitigasi Ketahanan Masyarakat  — Yogyakarta (11/09) Agus Samsudin, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dalam pembukaan Webinar MCCC seri 1 dengan tema Teladan Penanganan Covid-19 dan Upaya Mitigasi Ketahanan Masyarakat mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi ketahanan psikologis dan pangan masyarakat.

Penanganan Covid-19 Butuh Kesabaran

“Kesabaran untuk tetap bertahan menerapkan protokol yang berlaku. Dari sisi ekonomi tidak bisa dihindari, ketahanan pangan menjadi isu sentral ke depan,” katanya.

Sedangkan Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman dalam pernyataan sambutannya menegaskan bahwa bagi Muhammadiyah pencegahan Covid-19 harus diutamakan dalam rangka menjaga kesehatan. “Oleh karena itu semua aktifitas yang membahayakan dari sisi kesehatan harus dipertimbangkan dengan serius.

Menjaga seluruh warga tetap sehat, tidak terkena Covid-19 itu harus diutamakan. Sekali lagi tagline kita masih mengingatkan bahwa wabah belum berakhir, pandemi belum usai oleh karena itu kita tidak boleh abai tidak boleh lengah” katanya.

Webinar yang digelar online pada hari Jumat, 11 September 2020 tersebut menghadirkan narasumber Wawan Gunawan Abdul Wachid (Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah), Budi Setiawan, ST (Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB)/ Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah).

Dr. HM Nurul Yamin (Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah), Muhammad Sayuti (Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah) dengan Moderator Dede Dwi Kurniasih (Ketua Departemen Sosial PP Nasyiatul ‘Aisyiyah).

Pembicara pertama, Wawan Gunawan Abdul Wachid menyampaikan kajian agama yaitu tentang tuntunan, pelayanan dalam beribadah. Wawan mengatakan bahwa sejauh ini semua keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah terkait ibadah dalam Covid-19 mengacu pada berbagai informasi yang terus berkembang. Menurutnya pandemi Covid-19 merupakan kondisi darurat yang mengancam nyawa.

“Keadaan darurat itu mengubah hukum yang semula haram, itu menjadi mubah. Kalau merujuk pada alasan teologisnya dari Rosululloh itu jelas, dalam keadaan hujan lebat saja sholat Jum’at itu berpindah dari masjid ke rumah, alasannya hanya hujan. Pandemi Covid-19 sekarang “hujannya” bukan air tapi virus yang lebih membahayakan daripada sekedar air, maka keperluan untuk memindahkan sholat jamaah dari masjid ke rumah lebih kuat”, katanya.

Budi Setiawan mengatakan dalam pandemi Covid-19 menjadi sangat penting memberi keteladanan kepada masyarakat. Dalam konteks mitigasi pimpinan harus punya “sense of crisis” agar mampu mengantisipasi keadaan darurat akibat terjadinya bencana, keteladanan dalam mitigasi bencana menjadi bagian penting.

“Kita harus belajar dari Nabi Nuh, Nabi Luth dan Nabi Yusuf dalam melaksanakan mitigasi bencana menghadapi Covid-19. Mitigasi untuk jangka panjang penting untuk dilaksanakan karena kondisi darurat ini sudah berlangsung lebih dari 6 bulan ” ujarnya.

Menjawab pertanyaan bagaimana mewujudkan keluarga tangguh dalam menghadapi Covid-19, Budi Setiawan menyampaikan bahwa keluarga tangguh adalah keluarga yang mengerti dan kemudian menyiapkan apa yang akan dihadapi.

“Kalau sebuah keluarga mengerti kita sedang menghadapi Covid-19 dan menjaga diri serta keluarga itu keluarga tangguh. Tidak melaksanakan kegiatan yang beresiko tinggi seperti berada di kerumunan, tidak memakai masker dan tidak cuci tangan” jelasnya.

Sementara itu Nurul Yamin dalam paparannya tentang Meneguhkan Peran Sosial Ekonomi Muhammadiyah Dalam Pandemi Covid-19 mengutip data dari media mengatakan bahwa Covid-19 akan menaikkan angka kemiskinan. “Ada tiga hal yang menyebabkan kemiskinan awet di negeri kita ini, yang pertama adalah kesenjangan bukan hanya di perkotaan tetap juga antar penduduk kota dibandingkan daerah lain khususnya dengan daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Faktor lain adalah pertumbuhan ekonomi yang dikejar tanpa memperhatikan pengurangan angka kemiskinan sehingga menyebabkan kesenjangan,” katanya.

Baca juga: Pandemi COVID-19 Menunjukkan Ketimpangan Pendidikan di Indonesia

Selanjutnya Nurul Yamin memaparkan kantong-kantong kemiskinan terdampak Covid-19. “Pertama petani, kemudian nelayan, buruh, UMKM, kaum marjinal perkotaan, warga daerah 3T dan kaum disabilitas,” terangnya.

Pemateri terakhir Muhammad Sayuti dalam paparannya tentang Ketangguhan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di Era Pandemi mengatakan bahwa kontribusi PTMA menghadapi pandemi Covid-19 sangat besar namun juga di lain sisi PTMA juga mengalami berbagai tantangan.

“Disamping donasi PTMA yang besar daya bayar SPP juga menurun drastis, kemudian penurunan pendaftaran mahasiswa, penurunan income yang sangat signifikan, subsidi untuk mahasiswa menekan simpanan PTMA, daya hidup PTMA turun serendah-rendahnya,” ungkapnya.(*)

editor: cak iPhin | sumber: Tim Media MCCC PP Muhammadiyah

 

 

 

Tags: Covid-19KeteladananMCCCMuhammadiyah
Share36TweetSendShare
redaksi

redaksi

Related Posts

Muhammadiyah kirim tenaga Medis ke mamuju

Muhammadiyah Kirim Tenaga Medis Ke Mamaju Sulbar

by cak iPhin
18 Januari 2021

news.schmu.id, Gempa Mamuju: Muhammadiyah Kirim Tenaga Medis Khusus ke Mamuju. Pasca gempa 6,2 skala Richter...

Sindrom Turner

Berkenalan dengan Sindrom Turner, Kelainan Genetik pada Bayi

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

news.schmu.id: Para Ibu mungkin pernah mendengar istilah Sindrom Down atau Sindrom Hopkins. Lalu bagaimana dengan...

Asteroid mendekat ke Bumi

3 Asteroid akan Mendekat ke Bumi pada Januari 2021, Jangan Sampai Terlewat!

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

news.schmu.id: Bagi kamu yang gemar menikmati peristiwa surgawi, akan ada tiga peristiwa Asteroid yang akan...

Planet

Planet Asing Kembali Ditemukan NASA, Astronom Bingung dengan Orbitnya yang Aneh

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan planet ekstrasurya bintang tiga, dengan orbit aneh...

Siswi sekolah menengah pertama sedang praktek di lab

Pembahasan Lengkap Mengenai Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

by cak iPhin
17 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: Pembahasan Lengkap Pendidikan Mengenai Sekolah Menengah Pertama. Penting diketahui oleh semua individu yang...

Load More
Next Post
Omnibus Law Pendidikan Jadikan Pasar Bebas

Ketua Komisi X: Omnibus Law Pendidikan Jadikan Pasar Bebas

Discussion about this post

Partner

schmu news

Portal Pendidikan Indonesia

logo google publisher
logo komik pak kyai

schmu news

  • Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik

Âİ 2019

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In