news.schmu.id: Muhammad Farhan Dirhami mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer IPB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam terpilih menjadi Juara 2 dalam Open International Speech Competition.
Kompetisi internasional ini diselenggarakan oleh Wander Voice sebagai bagian dari Global Millenial Group. Tema utama kompetisi ini adalah “The Shades of Pandemic”.
Open International Speech Competition merupakan kompetisi pidato internasional yang diadakan secara individu untuk umum. Kompetisi tersebut diikuti sedikitnya 174 kontestan dari sembilan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Ukraina, Australia, Rusia, Thailand, dan Kamboja.
Kompetisi ini diadakan untuk menyuarakan gagasan dan pendapat kepada masyarakat tentang pandemi di era normal baru. Kompetisi ini terdiri dari tiga tahapan perlombaan, yaitu babak kualifikasi, babak utama, dan babak final.
Babak kualifikasi berlangsung pada tanggal 25 Maret 2021. Pada babak ini, kontestan harus mengupload video pidatonya dengan durasi maksimal 5 menit dengan topik “The Shades of Pandemic”. Pada babak utama yang berlangsung pada 27 Maret 2021, kontestan diberikan tujuh pilihan topik. Kemudian dipilih 12 kontestan dari babak utama untuk bertanding di babak final pada 28 Maret 2021.
Farhan mengaku, kompetisi ini adalah kompetisi pidato pertamanya. Dia kaget bahwa para kontestan harus berpidato tentang topik “How to Thrive in the New Normal” dengan persiapan yang hanya kurang dari satu hari.
Agar bisa membuat naskah dan berlatih untuk penampilan dengan durasi maksimal tujuh menit di sesi final.
“Hal ini sangat menantang bagi saya,” ucap Farhan melansir laman IPB, Sabtu (3/4/2021).
Dalam persiapannya mengikuti kompetisi, Farhan difasilitasi persiapan melalui pertemuan Zoom dengan pelatih yang merupakan alumnus IPB, Arwa Violaditya Rarascota. Dengan mengikuti saran dari pelatih, Farhan belajar bahwa pidato yang baik adalah yang memiliki pesan penting namun tetap disampaikan secara alami oleh pembicara.
Fasilitas dari IPB, khususnya Program International Competition Preparation dari Subdirektorat PRPM yang telah membantunya untuk terus menerus memperbaiki naskah dan penampilannya.
Dengan begitu, dia mampu menyajikan penampilan yang terbaik. Lebih lanjut Farhan menyampaikan, selama mengikuti kompetisi ini dirinya menghadapi beberapa kendala yaitu kurangnya waktu untuk berlatih dan kurangnya perangkat pendukung seperti webcam dan microphone.
Dukungan dari Banyak Pihak
Namun masalah tersebut telah teratasi dengan dukungan yang baik dari banyak pihak.
“Dengan bantuan banyak pihak, terutama dari panitia, Subdit PRPM, keluarga, dan teman-teman yang selalu mendukung saya, akhirnya capaian ini bisa kita raih bersama,” sebut dia.
Farhan juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam perjuangan memenangkan penghargaan ini. Selain itu, ia juga menegaskan ke depan banyak mahasiswa lainnya khususnya mahasiswa Ilmu Komputer IPB untuk selalu mengembangkan potensinya.
“Tentunya ini sangat membantu keahlian yang dibutuhkan sebagai ahli ilmu komputer yang tidak hanya menghadapi teknologi baru, tetapi juga orang-orang baru dan sistem-sistem baru yang bermanfaat di dunia kerja,” tutup dia.
Discussion about this post