News.schmu.id, Yogyakarta (7/11). Tanggap Darurat MDMC Menghadapi Letusan Merapi (Erupsi Merapi). Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC). Dengan cepat merespon peningkatan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Waspada (level III). Status ditetapkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bencana Geologi Yogyakarta (BPPTKG) pada 5 November 2020 mulai pukul 12.00 WIB.
Letusan Merapi

Usai menetapkan status siaga Merapi, MDMC PP Muhammadiyah menggelar rapat koordinasi dengan MDMC wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan MDMC di sekitar Merapi, yakni Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali secara online kemarin (5/10). Rapat dipimpin oleh Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Indrayanto dan dihadiri oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan bersama pimpinan harian lainnya.
Indrayanto mengatakan rapat koordinasi itu untuk mengetahui sejauh mana kesiapan daerah dan wilayah di kawasan lingkaran Merapi dalam menghadapi status Merapi yang sewaktu-waktu bisa berubah.
“Mengingat siaga Merapi saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka dari itu kami tekankan tanggap tersebut dengan penerapan protokol kesehatan baik bagi petugas maupun masyarakat terdampak,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah dalam keterangannya mengatakan, MDMC setiap daerah segera menentukan langkah dan mempersiapkan potensinya. “Penting juga bagi MDMC untuk menyiapkan tim kesehatan karena masih pandemi Covid-19. Sehingga tempat pengungsian tidak menjadi cluster baru, hal ini harus dihindari. Oleh karena itu, MDMC juga harus mengingatkan warga agar taat pada protokol kesehatan, ”ujarnya.
Budi Setiawan menambahkan, penanggulangan Merapi saat ini tidak hanya menghadapi Covid-19 tetapi juga berpotensi terkena dampak La Nina, sehingga bencana tersebut bersifat multi hazard. “MDMC yang sudah belajar multi hazard handling harus bisa membantu dan mengedukasi masyarakat,” pungkasnya.
Terkait kesiapan wilayah dan wilayah di wilayah Merapi, baik MDMC Yogyakarta maupun Jawa Tengah telah melaksanakan koordinasi di masing-masing wilayah. Ketua MDMC Jawa Tengah Naibul Umam Ekosakti mengatakan, pihaknya berkoordinasi langsung dengan MDMC di lingkar Merapi yang masuk ke Jawa Tengah yakni Magelang, Boyolali dan Klaten.
Relawan MDMC
Kegiatan tanggap siaga Letusan Merapi yang cukup signifikan kemarin (6/10) dilakukan oleh MDMC Kabupaten Magelang. Asroni, Ketua MDMC Kabupaten Magelang. Memberitakan bahwa Panti Asuhan Muhammadiyah Muntilan. Digunakan untuk menampung warga dari Dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun. Masuk ke kawasan berbahaya sesuai keputusan BPPTKG.
“Kami telah membentuk posko yang berada di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan 3 pos pelayanan di Cabang Dukun, Srumbung dan Sawangan. Gedung Dakwah Muhammadiyah Bakalan dan Darul Arqom Muntilan juga kita siapkan sebagai shelter tambahan, ”ujarnya.
Di Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, tempat menampung warga dari Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, MDMC, Kabupaten Magelang, ditempatkan relawan untuk membantu warga. Bahkan peran MDMC di Deyangan mendapat apresiasi khusus dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Magelang. Secara langsung meninjau kesiapan BPBD Kabupaten Magelang dan Pemdes Deyangan dalam menyambut pengungsi, Jumat (6/11).
Untuk daerah lainnya yaitu MDMC Klaten sudah mendapat penugasan dari BPBD Klaten untuk ditempatkan di shelter Prambanan. Sedangkan MDMC Boyolali akan membantu di bidang kesehatan bagi warga Desa Tlogolele dan Klakah, Kecamatan Selo. Daerah rawan jika terjadi erupsi akan dievakuasi ke Kabupaten Magelang karena lebih dekat dengan Selo.
Relawan Muhammadiyah
Sementara itu, Irfan Isnaeni, Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC DIY mengatakan bahwa MDMC DIY juga telah berkoordinasi dengan MDMC Sleman dan MDMC Sleman telah membentuk posko koordinasi di Kantor Pimpinan Daerah Aisyiyah Sleman dan tiga pos pelayanan yakni di Pakem, Turi dan Cangkringan.
baca juga: Masyarakat Lereng Merapi, Harus Faham Resiko dan Bahaya!
Untuk mendukung pelaksanaan tanggap bencana erupsi Merapi, MDMC juga membentuk buffer area yang bertugas membantu 3 wilayah MDMC di kawasan lingkar Merapi yang masuk ke Jawa Tengah.
MDMC Kabupaten Magelang akan dibantu oleh MDMC Wonosobo, Temanggung dan Purworejo, MDMC Kabupaten Boyolali dibantu oleh MDMC Sragen, Surakarta, Kendal dan Semarang. Sedangkan MDMC Klaten akan dibantu oleh MDMC Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar. (*)
Koordinator Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah
Discussion about this post