Selasa, Januari 19, 2021
  • Kirim Artikel
  • Privacy Policy & TOS
  • Redaksi
  • Kontak
Portal Berita Pendidikan Indonesia
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
schmu news
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
schmu news
No Result
View All Result
Home Berita

Kunci Ketangguhan Masyarakat Lereng Merapi, Harus Faham Resiko dan Bahaya!

by redaksi
4 Juli 2020
in Berita
Reading Time: 2min read
0
0
Masyarakat Lereng Merapi

Masyarakat Lereng Merapi foto via kabar24.bisnis.com

Share on FacebookShare on Twitter

Pemahaman akan Risiko dan Bahaya adalah Kunci Ketangguhan Masyarakat Lereng Merapi, Yogyakarta, (04/07) – Pemahaman akan risiko dan bahaya dengan baik merupakan kunci ketangguhan masyarakat di lereng Merapi dalam menghadapi erupsi yang sewaktu – waktu terjadi. Sudah 2 tahun terakhir Merapi terus menunjukkan keaktifannya dengan aktivitas erupsi yang skalanya selalu berbeda – beda.

Masyarakat Lereng Merapi

Kunci Ketangguhan Masyarakat Lereng Merapi

Menurut Hanik Humaida selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Merapi merupakan gunung berapi yang sangat aktif dan memiliki 5 karakter letusan yang komplit. “Antara erupsi terakhir saja sudah berbeda dari 2006, 2010 dan sekarang berbeda.

Erupsi Merapi yang paling besar itu skala 4 dari skala gunung berapi secara umum 1 sampai 8,” ungkapnya. Menurutnya menumbuhkan ketangguhan di masyarakat lereng Merapi tentu memiliki metode tersendiri sebab karakteristik gunung sangat mempengaruhi kearifan lokal bagi masyarakat disana.

Eko Teguh Paripurno selaku Ketua Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Indonesia menyampaikan bahwa meningkatkan kapasitas ketangguhan bagi masyarakat itu ada pada pemahaman dasar tentang risiko yang ada di lingkungan mereka.

Setiap gunung memiliki karakteristik dan tingkat kesuburan tanah berbeda – beda sehingga tentu mempengaruhi pola kehidupan masyarakat yang tinggal didalamnya. “Ada peristiwa – peristiwa yang melatari itu, juga karena memang selatan timur Barat itu beda. Kalau di geologi selatan itu lebih Ada lava air lebih banyak di timur dan Utara tidak ada,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Eko Teguh yang kerap isapa Kang ET menjelaskan bahwa perbedaan karateristik di tengah masyarakat harus ditanggapi dengan melakukan program – program pilihan dan pola intervensi yang berbeda.

Bahkan Kang ET menyampaikan bahwa sering kali pihak – pihak LSM atau lembaga penelitian yang ingin berkegiatan di lereng Merapi dimintai untuk mampu mentransfer pengetahuan PRB dan hal – hal yang berkaitan dengan geologi kepada masyarakat setempat guna memperdalam pemahaman dan berdampak menjadi ketangguhan bagi mereka.

“Tidak semua masyarakat benar – benar memahami risiko hingga ke penanganannya. Prinsipnya kami pengelolaan risiko Bencana berbasis komunitas termasuk didalamnya kearifan lokal,” ujarnya.

Adapun bergantinya tahun juga mempengaruhi stabilitas ketangguhan masyarakat lereng merapi. Persoalan infrastruktur yang kian merosot hingga penduduk yang semakin padat di lereng merapi, membuat BPPTKG dan pemerintah setempat harus melakukan pemantauan ketat dengan peralatan yang lengkap.

baca juga: Benarkah minyak kayu putih bisa mengobati covid-19

Selain itu kesadaran masyarakat pun harus ditingkatkan untuk mampu mengelola risiko dan merefleksi kelemahan (kerentanan). “Namun, yang menarik bahwa pembelajaran bersama itu prinsipnya harus di mulai dari bagaimana unsur – unsur pelayanan dasar itu terlewati.” tutup Kang ET.(*)

Tags: Gunung MerapiLereng Merapi
Share24TweetSendShare
redaksi

redaksi

Related Posts

Muhammadiyah kirim tenaga Medis ke mamuju

Muhammadiyah Kirim Tenaga Medis Ke Mamaju Sulbar

by cak iPhin
18 Januari 2021

news.schmu.id, Gempa Mamuju: Muhammadiyah Kirim Tenaga Medis Khusus ke Mamuju. Pasca gempa 6,2 skala Richter...

Sindrom Turner

Berkenalan dengan Sindrom Turner, Kelainan Genetik pada Bayi

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

news.schmu.id: Para Ibu mungkin pernah mendengar istilah Sindrom Down atau Sindrom Hopkins. Lalu bagaimana dengan...

Asteroid mendekat ke Bumi

3 Asteroid akan Mendekat ke Bumi pada Januari 2021, Jangan Sampai Terlewat!

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

news.schmu.id: Bagi kamu yang gemar menikmati peristiwa surgawi, akan ada tiga peristiwa Asteroid yang akan...

Planet

Planet Asing Kembali Ditemukan NASA, Astronom Bingung dengan Orbitnya yang Aneh

by Nuril Fitriana
18 Januari 2021

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan planet ekstrasurya bintang tiga, dengan orbit aneh...

Siswi sekolah menengah pertama sedang praktek di lab

Pembahasan Lengkap Mengenai Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

by cak iPhin
17 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: Pembahasan Lengkap Pendidikan Mengenai Sekolah Menengah Pertama. Penting diketahui oleh semua individu yang...

Load More
Next Post
Muktamar Muhammadiyah di Tunda Lagi?, Ini Alasanya!

Muktamar Muhammadiyah di Tunda Lagi?, Ini Alasanya!

Discussion about this post

Partner

schmu news

Portal Pendidikan Indonesia

logo google publisher
logo komik pak kyai

schmu news

  • Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik

© 2019

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In