Senin, Januari 18, 2021
  • Kirim Artikel
  • Privacy Policy & TOS
  • Redaksi
  • Kontak
Portal Berita Pendidikan Indonesia
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
schmu news
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik
No Result
View All Result
schmu news
No Result
View All Result
Home Berita Pendidikan

Din Syamsuddin: Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden

by redaksi
30 Juli 2020
in Pendidikan
Reading Time: 2min read
0
0
Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden

Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden img via viva.co.id

Share on FacebookShare on Twitter

Din Syamsuddin : Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden. Sebab Jokowi yang mengangkat menteri Nadiem, walaupun menyempal dari fatsun politik yang berlangsung dari waktu ke waktu.

Din Syamsuddin mengatakan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim tentang program organisasi penggerak (POP) adalah kebijakan yang tidak bijak dan tidak populis (merakyat).

Din Syamsuddin: Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden
Din Syamsuddin: Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden

Kisruh POP Itu Kesalahan Presiden

Menurut dia mundurnya Muhammadiyah, NU, dan PGRI dari program tersebut menunjukkan adanya masalah besar dan mendasar.

“Jelas hal ini menunjukkan bahwa Mendikbud tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang sejarah pendidikan nasional Indonesia dan peran organisasi-organisasi kemasyarakatan khususnya keagamaan dalam gerakan pendidikan nasional,” ujarnya dimuat laman pwmu.co Selasa (28/7/2020) malam.

Din Syamsuddin menegaskan, Muhammadiyah dan NU, khususnya, adalah pelopor pendidikan di Indonesia. Mereka bersama yang lain adalah stake holders sejati pendidikan nasional.

“Sementara, yayasan atau foundation seperti Sampurna atau Tanoto hanyalah pendatang baru, yang setelah menikmati kekayaan Indonesia baru berbuat atau memberi sedikit untuk bangsa, dibandingkan dengan keuntungan yang mereka raup, dari tanah dan air Indonesia. Jadi kalau mereka yang dimenangkan atau dilibatkan dalam POP sungguh merupakan ironi sekaligus tragedi,” ungkap dia.

Kesalahan Presiden Jokowi

“Kesalahan bukan pada Nadiem Makarim. Dia hanya seorang anak muda, yang mungkin karena lebih banyak berada di luar negeri maka tidak cukup memiliki pengetahuan dan penghayatan tentang masalah dalam negeri, dan hanya memiliki obsesi yang tidak menerpa di bumi,” tambahnya.

Menurut Din Syamsuddin, yang sangat bersalah dan patut dipersalahkan, serta harus bertanggung jawab adalah Presiden Jokowi sendiri. Dialah yang berkeputusan mengangkat seorang menteri, walaupun menyempal dari fatsun politik yang berlangsung dari waktu ke waktu.

“Atau, jangan-jangan Presiden Jokowi sendiri tidak cukup memahami sejarah kebangsaan Indonesia dan berani mengambil keputusan yang meninggalkan kelaziman politik. Paling tidak, terkesan sang Presiden mengabaikan dua organisasi besar yang berjasa menegakkan kemerdekaan Indonesia,” kata Din.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 itu mengatakan, sekarang nasi sudah menjadi bubur. Sebaiknya program itu dihentikan. Lebih baik Kemendikbud bekerja keras dan cerdas mengatasi masalah pendidikan generasi bangsa, yang akibat pandemi Covid-19 telah—menurut seorang pakar pendidikan—menimbulkan the potential loss bahkan generation loss yakni hilangnya potensi dan hilangnya generasi.

baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Permanen

Kuota internet Gratis

“Pemerintah tidak hadir melindungi rakyat. Pemerintah tidak tergerak membangun infrastruktur telekomunikasi dan teknologi pendidikan. Pemerintah tidak pernah berpikir, umpamanya, membebaskan kuota internet sehingga anak-anak bangsa bisa belajar dalam jaringan atau jarak jauh,” kritiknya

Menurut dia, Kemendikbud ‘memaksakan’ belajar daring atau jarak jauh tapi tidak menyiapkan infrastruktur untuk itu. Anggaran yang diklaim untuk penanggulangan Covid-19 tidak dialokasikan untuk membantu anak-anak rakyat yang terpaksa belajar dari rumah dalam keterbatasan dan kekurangan.

“Tapi sudah terlambat. Ketakhadiran dan ketakefektifan para pembantu Presiden bekerja serius dengan sense of crisis dalam situasi kritis bukan masalah pembantu, tapi masalah yang mengangkatnya. Akibatnya, beban masalah menumpuk di pundak seorang presiden, yang agaknya juga tidak mampu menahannya,” katanya. (*)

baca juga: Rumah Belajar Kemendikbud

editor: buya sorta | sumber: pwmu.co dengan judul Kisruh POP, Din Syamsuddin: Itu Kesalahan Presiden

 

Tags: Din SyamsuddinKesalahan PresidenKisruh POPMuhammadiyahPOPProgram Organisasi PenggerakTolak POP
Share53TweetSendShare
redaksi

redaksi

Related Posts

Siswi sekolah menengah pertama sedang praktek di lab

Pembahasan Lengkap Mengenai Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

by cak iPhin
17 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: Pembahasan Lengkap Pendidikan Mengenai Sekolah Menengah Pertama. Penting diketahui oleh semua individu yang...

Sekolah Dasar Jokowi di Solo

Di 4 Sekolah Ini Jokowi Pernah Mengenyam Pendidikan

by cak iPhin
17 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: 4 Sekolah Jokowi, Joko Widodo (Jokowi) adalah putra dari Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi....

UMY Terjunkan 2500 Mahasiswa KKN

UMY Terjunkan 2500 Mahasiswa Hadapi Pandemi Covid-19

by cak iPhin
17 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: 2500 Mahasiswa UMY Terjun Hadapi Pandemi Covid-19. UMY Melawan Pandemi, Turunkan 2.500 Mahasiswa...

Pelantikan 14 Kepala sekolah Muhammadiyah Tegal dengan Protokol Covid 19

Pelantikan 14 Kepala sekolah Muhammadiyah Tegal dengan Protokol Covid 19

by cak iPhin
16 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: 14 Kepala sekolah Muhammadiyah Tegal. Mengusung semangat baru, Empat Belas Kepala Sekolah Muhammadiyah...

Mahasiswa Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor

Keuntungan-Keuntungan Kuliah di Perguruan Tinggi, Wajib Simak!

by cak iPhin
16 Januari 2021

news.schmu.id, Pendidikan: Kuliah di Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi merupakan tahap akhir opsional dalam pendidikan formal....

Load More
Next Post
Muhammadiyah Himbau Sholat Idul Adha di Rumah

Muhammadiyah Himbau Sholat Idul Adha di Rumah

Discussion about this post

Partner

schmu news

Portal Pendidikan Indonesia

logo google publisher
logo komik pak kyai

schmu news

  • Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Inspirasi
  • Opini
  • Teknologi
  • Islam
  • Parenting
  • Infografik

© 2019

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In