news.schmu.id: Siapa yang tak kenal buah delima? Buah kaya biji seperti mutiara ini sangat menjanjikan untuk kesehatan loh! Kaya akan antioksidan, anti inflamasi dan antimikroba, buah ini sangat dicari karena banyak manfaat utuk kesehatan.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa buah delima memiliki aktivitas antioksidan tiga kali lebih banyak dibandingkan anggur merah dan teh hijau.
Tidak hanya buahnya saja yang dapat dikonsumsi, buah delima juga dapat digunakan sebagai teh buah delima. Teh merah yang luar biasa ini diseduh dari biji delima yang dihancurkan, kulitnya, bunga kering atau jus pekat yang dicampur dengan teh hijau, putih atau teh herbal apa pun.
Manfaat Teh Delima bagi Kesehatan
Mendukung kesehatan jantung
Teh delima dikemas dengan polifenol utama seperti antosianin, asam fenolik, dan punicalagin yang memiliki aktivitas antioksidan kuat. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa polifenol ini menunjukkan sifat antiaterogenik yang dapat membantu melindungi dari penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung koroner.
Meningkatkan sistem reproduksi
Sebuah penelitian menyatakan bahwa beta-sitosterol pada biji delima memiliki aktivitas pelindung embrio. Ini dapat membantu melindungi sistem reproduksi dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh obat kemoterapi.
Teh delima yang terbuat dari sari buahnya juga membantu meningkatkan konsentrasi sperma, mobilitas, dan mengelola faktor risiko yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, juga dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat.
Mengelola diabetes
Delima memiliki beragam polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan. Asam ellagic dan punicalagin dalam buah dapat membantu mengurangi lonjakan glukosa yang disebabkan setelah makan dan dengan demikian, mengelola diabetes secara efektif.
Selain itu, asam galat dan oleanolic pada teh delima dapat mencegah risiko komplikasi diabetes seperti penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian juga membicarakan tentang efek anti-diabetes dari bunga.
Membantu menurunkan berat badan
Kandungan asam punicic yang tinggi dalam teh delima dapat membantu menurunkan berat badan karena pengaruhnya dalam menurunkan kolesterol. Selain itu, daun delima mengurangi lipid atau lemak dalam darah dan kolesterol total serum dalam tubuh. Secara keseluruhan, teh delima sangat membantu untuk manajemen berat badan.
Memiliki sifat anti kanker
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa quercetin dan asam ellagic pada teh delima memiliki sifat anti kanker yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Teh delima berkhasiat melawan berbagai jenis kanker seperti karsinoma sel ginjal, kanker prostat, karsinoma paru, kanker serviks, kanker payudara bahkan mencegah metastasis kanker.
Mencegah Alzheimer
Teh delima menunjukkan sifat anti-neurodegeneratif. Punicalagin dan urolithin dalam teh dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Urolithin dapat membantu mencegah peradangan pada neuron sementara punicalagin mengurangi gangguan memori yang disebabkan oleh peradangan.
Meningkatkan kekebalan
Teh yang terbuat dari kulit buah delima dapat menunjukkan efek imunostimulan. Adanya polisakarida pada kulit dapat membantu meningkatkan imunitas yang telah berkurang akibat kemoterapi. Selain itu, banyaknya polifenol dalam buah ini dapat melindungi tubuh dari berbagai patogen.
Baik untuk kulit
Delima efektif melawan kerusakan kulit akibat sinar UV. Radiasi ultraviolet bertanggung jawab atas banyak masalah kulit seperti peradangan eritema, kanker kulit, dan perubahan dini terkait usia.
Teh delima dapat membantu mengurangi efek kerusakan sinar UV karena potensi antioksidannya yang kuat dan juga dapat mengurangi kerusakan DNA dan protein pada sel dan jaringan.
Mencegah mikroba
Teh buah delima mengandung zat antimikroba seperti asam ellagic dan tanin yang dapat membantu mencegah virus dan bakteri patogen terutama Staphylococcus aureus, Salmonella dan Penicillium digitatum. Teh delima juga efektif melawan jenis yang sangat patogen dan kebal obat.
Mencegah penyakit tulang
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan tulang yang lemah dan rapuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antiinflamasi dan antioksidan teh delima dapat bermanfaat untuk osteoporosis. Teh Dleima dapat membantu mencegah porositas tulang dan mengurangi kerusakan tulang akibat radikal bebas.
Baik untuk perawatan gigi
Masalah gigi bisa dikurangi dengan mengonsumsi teh delima. Menurut sebuah penelitian, buah delima secara signifikan mengurangi plak bakteri pada plak gigi seperti lactobacilli dan streptococci. Warna merah yang menakjubkan ini juga dapat membantu memperkuat gusi dan mengencangkan gigi terakhir akibat penyakit gigi seperti periodontitis.
Cara Membuat Teh Delima
- Resep Teh Delima dengan Biji
Bahan
- Biji dari dua buah delima besar (gunakan arils dari buahnya jika mau)
- Madu secukupnya (opsional)
Cara membuat
- Hancurkan bijinya dengan blender untuk menghilangkan intinya.
- Giling adonan dengan lembut agar beberapa biji tetap utuh.
- Simpan campuran di dalam toples. Anda bisa menyimpannya selama sebulan.
- Untuk membuat teh, tuangkan sekitar 4-5 sendok makan jus cincang halus atau jus delima ke dalam cangkir bersama satu sendok makan biji.
- Tambahkan air panas.
- Tambahkan madu dan sajikan teh panas.
- Resep Teh Delima dengan Kulit
Bahan
- Satu kulit buah delima
- Satu kulit jeruk atau lemon
- Satu sendok makan jahe parut
- 4-5 lembar daun mint
- Madu atau sirup maple secukupnya (opsional)
Cara membuat
- Cuci kulit lalu rebus kulit dalam air selama sekitar 1-2 menit.
- Tambahkan jahe dan daun mint.
- Tutupi toples dan matikan api.
- Biarkan campuran meresap selama 15-20 menit.
- Saring teh dalam cangkir dan buang kulitnya.
- Tambahkan madu atau sirup maple.
- Sajikan selagi panas.
- Resep Es Teh Delima
Bahan
- 1 cangkir jus delima / jus delima
- Satu sendok makan jus lemon
- 4-5 es batu
- Daun mint (Opsional)
- Sirup madu atau maple (Opsional)
Cara Membuat
- Dalam blender, tambahkan jus delima, jus lemon, daun mint, dan es batu.
- Aduk campuran dengan lembut.
- Tuang ke dalam gelas dan tambahkan pemanis.
- Es teh delima siap disajikan.
Sumber: news.google.com
Discussion about this post